Kamis, 24 Januari 2013



KOMPAS.com - Tiga tahun pertama kehidupan bayi merupakan periode emas yang menentukan pertumbuhan dan perkembangan kecerdasan anak secara optimal. Pada masa ini, nutrisi yang lengkap menunjang pertumbuhan otaknya sebagai modal masa depan. Kendati demikian, stimulus juga memiliki kedudukan penting untuk perkembangan kecerdasan.

Memahami hal ini, dr Arifianto, SpA, spesialis kesehatan anak dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta, membeberkan lima rahasia membesarkan bayi cerdas.

1. Jalin ikatan emosional yang erat. Ini bisa didapat dengan memberikan bayi naluri rasa aman dengan selalu mengupayakan skin to skin contact sejak lahir. Selain itu, memberi pijatan lembut pada tubuhnya, memakaikan sendiri pakaian bayi, serta  berbicara pada bayi sejak awal dapat menjadi pemicu naluri rasa aman bayi. Hindari bertengkar di hadapan bayi karena akan menularkan rasa cemas pada bayi.

2. Sering bercakap-cakap dengan bayi.
 Semakin banyak kosa kata yang didengar sejak awal, makin dini anak mengembangkan kemampuan bicaranya. Anak berusia 3 tahun yang telah dapat berbicara dengan baik, dikatakan memiliki IQ yang lebih tinggi dibanding yang lain. Cobalah berbicara dalam nada yang bervariatif ketika  berbicara dengan bayi.

3. Optimalkan ekspresi wajah saat berkomunikasi. Bayi dapat menangkap ekspresi wajah orang-orang di sekitarnya, semenjak masih berusia 3 hingga 4 bulan. Kemampuan membaca ekspresi wajah adalah dasar komunikasi non verbal anak. Jika perlu, kerap tunjukkan ekspresi wajah yang ceria dan bahagia sehingga bayi juga menjadi bayi yang bahagia.

4.  Batasi penggunaan car seat dan stroller.  Lebih baik bagi bayi digendong daripada dibaringkan di dalam stroller. Bahkan menggendong bayi dengan tangan lebih baik daripada menggendong dengan kain atau gendongan kangguru. Saat digendong dengan tangan, bayi dapat berotasi sesuka hatinya, bergerak lebih leluasa, dan dapat melihat ke banyak sisi seperti yang diinginkannya. Ini akan membuat bayi banyak belajar dari lingkungan sekitar.

5. Tunjukkan benda yang dituju sembari berbicara. Gunakan kalimat panjang yang menjelaskan berbagai benda yang Anda tunjuk. Kendati bayi belum paham apa yang dijelaskan orang dewasa, mereka akan mengingat apa yang tertangkap pendengarannya. Ini akan membuatnya lebih cepat bicara. Pada bayi berusia 9 bulan, mereka mulai memahami ketika Anda menunjuk ini dan itu sembari berbicara.

Rabu, 23 Januari 2013

ajari si kecil keamanan makanan


Kompas.com – Salah satu cara untuk menjaga kesehatan anak Anda, yaitu dengan mengajarkannya tentang keamanan pangan. Lalu bagaimana memilih pangan yang aman? Berikut ciri-ciri panganan aman yang dapat Anda ajarkan pada anak Anda untuk diperhatikan saat hendak membelinya.
1. Aman dari bahaya biologis
- pangan terlihat bersih
- kemasan pangan tidak rusak
- pangan tidak basi (tekstur tidak menyimpang dari keadaan normal, bau tidak menyimpang sepert bau asam atau bau busuk)
- jangan sayang membuang pangan dengan rasa menyimpang
2. Aman dari bahaya kimia
- pangan tidak terlalu kenyal, keras, dan gosong
- pngan tidak berasa pahit atau getir
- pangan tidak berwarna yang terlalu mencolok
- pangan tidak dibungkus dengan kertas bekas atau kertas karton
- pangan tidak menggunakan Bahan Tambahan Pangan (BTP) berlebih, ciri-cirinya bila timbul rasa pahit misalnya setelah mengonsumsi minuman, maka produk tersebut mungkin mengandung pemanis buat yang berlebih; bila tumbul rasa sepat pedas yang menggetarkan alat pengecap kita misalnya setelah mengonsumsi makanan, maka produk tersebut mungkin mengandung pengawet seperti benzoat yang berlebih
- pangan tidak mengandung bahan kimia berbahaya, ciri-cirinya bila produk terlalu kenyal, renyah dan atau rasanya getir, maka produk tersebut mungkin mengandung boraks; bila produk sangat awet tanpa diolah, maka produk tersebut mungkin mengandung formalin; bila produk berwarna mencolok dan sangat cerah, atau banyak titik-titik tidak homogen, maka produk tersebut mungkin mengandung pewarna tekstil.
3. Aman dari benda lain
- pada pangan tidak terlihat ada benda asing, misalnya rambut, serpihan kayu, kerikil, staples
- pangan tidak dibungkus dengan pembungkus yang distaples

Senin, 21 Januari 2013

Teknik Amonisiasi Jerami untuk pakan ternak


Makalah ini disampaikan pada PENERAPAN IPTEK Pemanfaatan Limbah Jerami Padi Melalui Teknologi Amoniasi untuk Mengatasi Kekurangan Pakan di Musim Kemarau, di Desa Alebo Kec. Konda Kab. Konawe Selatan Sulawesi Tenggara, 24 November 2008. atas biaya The Develompent and Upgrading of Haluoleo University-IDB Loan
Latar Belakang
•Hijauan merupakan sumber pakan utama untuk ternak ruminansia (sapi, kerbau, kambing dan domba)
•Untuk meningkatan produksi perlu penyediaan hijauan pakan yang cukup baik kuantitas, kualitas maupun kontinuitasnya
•Hijauan pakan ternak yang umum diberikan untuk ternak ruminansia adalah rumput-rumputan yang berasal dari padang penggembalaan atau kebun rumput, tegalan, pematang serta pinggiran jalan.
Faktor Penghambat Penyedian Hijauan Pakan
(a)Terjadinya perubahan fungsi lahan yang sebelumnya sebagai sumber hijauan pakan menjadi lahan pemukiman, lahan untuk tanaman pangan dan tanaman industri
(b)Sumberdaya alam untuk peternakan berupa padang penggembalaan di Indonesia semakin berkurang
(c)Secara umum di Indonesia ketersediaan hijauan pakan juga dipengaruhi oleh iklim, sehingga pada musim kemarau terjadi kekurangan hijauan pakan ternak dan sebaliknya di musim hujan jumlahnya melimpah
Solusi
  • Pemanfaatan limbah pertanian sebagai pakan
  • Sumber limbah pertanian diperoleh dari komoditi tanaman pangan, dan ketersediaanya dipengaruhi oleh pola tanam dan luas areal panen dari tanaman pangan di suatu wilayah
  • Jenis limbah pertanian sebagai sumber pakan adalah jerami padi, jerami jagung, jerami kedelai, jerami kacang tanah, pucuk ubi kayu, serta jerami ubi jalar dll.
  • Jerami padi merupakan salah satu limbah pertanian yang potensial untuk dimanfaatkan sebagai pakan ternak ruminansia
  • Penggunaan jerami padi sebagai pakan ternak telah umum dilakukan di daerah tropik, terutama sebagai makanan ternak pada musim kemarau
  • Penggunaan jerami padi sebagai makanan ternak mengalami kendala terutama disebabkan adanya faktor pembatas dengan nilai nutrisi yang rendah yaitu kandungan protein rendah, serat kasar tinggi, serta kecernaan rendah
  • Pemanfaatan jerami padi sebagai pakan baru mencapai 31-39%, sedangkan yang dibakar atau dikembalikan ke tanah sebagai pupuk 36-62%, dan sekitar 7-16% digunakan untuk keperluan industri
Kelemahan Jerami Padi
  • Kandungan nutrisi yang rendah, misalnya kandungan protein jerami 3-5 %, sedangkan protein rumput gajah mencapai 12-14%
  • Rendahnya kecernaan yang disebabkan oleh:
1. terdapat lignin sekitar 6-7%
2. Mengandung silikat 13 %
  • Silikat dan lignin ini bagaikan kaca pelapis, yang melapisi zat-zat yang berguna dan bernilai energi tinggi seperti protein, selulose, hemiselulose
  • Ikatan serat di dalamnya juga sangat kuat
Pengolahan Jerami Padi dengan Amoniasi Urea
  1. Amoniasi merupakan suatu cara pengolahan jerami padi secara kimiawi dengan menggunakan gas amonia
  2. Pengadaan gas amonia mahal
  3. Urea atau CO(NH2)2, Sumber gas amonia yang murah dan mudah diperoleh,
  4. 1 kg urea menghasilkan 0,57 kg gas amonia
  5. Urea merupakan senyawa kimia yang mengandung + 45 % unsur nitrogen
Manfaat Amoniasi
  1. Merubah tekstur dan warna jerami yang semula keras berubah menjadi lunak dan rapuh
  2. Warna berubah dari kuning kecoklatan menjadi coklat tua
  3. Meningkatkan kadar protein, serat kasar, energi bruto (GE), tetapi menurunkan kadar bahan ekstrak tiada nitrogen (BETN) dan dinding sel
  4. Meningkatkan bahan kering, bahan organik, dinding sel, nutrien tercerna total, energi tercerna, dan konsumsi bahan kering jerami padi
  5. NH3 cairan rumen meningkat
  6. Memberikan balan nitrogen yang positif
  7. Menghambat pertumbuhan jamur
  8. Memusnahkan telur cacing yang terdapat dalam jerami.
Hasil Analisa Laboratorium Amoniasi Urea Jerami Padi
Jerami Padi
Tanpa Amoniasi
Jerami Padi
Teramoniasi
Protein Kasar (%)
3,45
6,66
Lemak (%)
1,20
1,21
Serat Kasar (%)
33,02
35,19
BETN
37,27
31,76
Abu
25,06
25,18
Kandungan Dinding Sel
(NDF) (%)
79,80
75,09
Energi Bruto (GE)
(Kcal/kg)
3539,48
3927,36
Sumber: Chuzaemi, S. dan Soejono, M. (1987)
Kecernaan Zat-zat Makanan Jerami Padi
Kecernaan
Jerami Padi
Tanpa Amoniasi
Jerami Padi
Teramoniasi
Bahan Kering (%)
40,65
50,09
Bahan Organik (%)
50,57
60,51
Dnding Sel/NDF (%)
46,51
60,51
Nutrien tercerna total/
TDN (%)
38,59
46,37
Energi Tercerna/DE
(Kcal/g)
1,45
1,99
Sumber: Chuzaemi, S. dan Soejono, M. (1987)

Jerami Padi
Tanpa Amoniasi
Jerami Padi
Teramoniasi
Konsumsi BK (g)
(per ekor per kg Berat
Badan Metabolit)
63,04
72,00
Balans Nitrogen
-0,0039
0,0026
Konsentrasi NH3
(mg/100 ml)
0,11
5,22
pH cairan rumen
0,18
1,14
Konsentrasi urea darah
(mg/100 ml)
0,47
7,31
Sumber: Chuzaemi, S. dan Soejono, M. (1987)
Teknik Pembuatan Amoniasi Urea Jerami Padi
BAHAN
1. Jerami padi : (jerami yang berkualitas baik, artinya tidak busuk ataupun basah karena terendam air sawah maupun hujan)
2. Urea
3. Air
ALAT

Timbangan
Plastik
Ember
Alat Pemotong Jerami
Sendok
Alat penyiram
PROSEDUR PEMBUATAN
  1. Jerami padi ditimbang sesuai dengan jumlah yang diperlukan
  2. dipotong-potong dengan ukuran sekitar 5-10 cm,
  3. Ditambahkan urea sebanyak 6 % dari bobot jerami padi yang digunakan. Misalnya : jumlah jerami padi yang diolah sebanyak 50 kg maka urea yang dibutuhkan sebanyak 6% x 50 kg = 3 kg,
  4. Disiapkan air bersih sebanding dengan jumlah jerami padi yang digunakan. Misalnya : jerami padi 50 kg, diperlukan air 50 liter.
  5. Disiapkan silo yang dapat dibuat dengan lubang di tanah yang disesuaikan dengan jumlah jerami padi yang diolah. Selain itu dapat pula digunakan drum atau kantong plastik. Sebelum jerami ditumpuk alas pada dasar wadah diberi plastik,
  6. Selanjutnya jerami padi yang telah dipotong-potong dimasukkan ke dalam lubang silo (dapat juga menggunakan wadah plastik, drum, lantai semen), sehingga membentuk lapisan setebal 10-20 cm,
  7. kemudian setiap lapisan disemprot dengan larutan urea secara merata dan setelah itu disemprot dengan air bersih.
  8. Jerami padi disusun sedemikian rupa sehingga membentuk tumpukan ke atas, dan
  9. Setelah penumpukan jerami selesai, ditutup dengan rapat menggunakan plastik dan disimpan selama empat minggu (21 hari)
  10. Setelah penyimpanan, tutup dibuka, dikering anginkan dan jerami padi amoniasi dapat digunakan sebagai pakan ternak ruminansia
Proses amonisi bila sempurna ditandai tekstur jerami relatif lebih mudah putus, berwarna kuning tua atau coklat dan bau monia. Untuk mengurangi bau amonia, jerami harus dianginkan selama 1-2 jam sebelum diberikan pada ternak

cara sederhana jernihkan Air kotor


Berikut ini kami sampaikan teknologi sederhana pengolahan air yang bisa diterapkan untuk skala rumah tangga Selain artikel dibawah ini pembaca juga bisa mengunduh modul Instalasi Pengolahan Air Sederhana (IPAS) versi Cipta Karya (klik disini) 
1.    Pengolahan air keruh dengan pengendapan
2.    Pengolahan air gambut
3.    Alat pengolah air gambut tipe TP2AS sistem Batch
4.    Pengolahan air kotor dengan saringan pasir
5.    Pengolahan air bertingkat
6.    Pengolahan air sungai dengan cadas
7.    Pengolahan air dengan sistem penyaringan dan penyaluran air sungai di pedesaan
8.    Pengolahan air dengan penyulingan
9.    Pengolahan air sumur yang mengandung bakteri E. Coly
10.    Pengolahan air kotor sumur sederhana
11.    Membuat instalasi penjernihan air skala rumah tangga
12.    SI Kate, model kebutuhan air bersih
13.    Pengolahan air sumur untuk air minum
PENGOLAHAN AIR KERUH DENGAN PENGENDAPAN SAJA (PALING SEDERHANA)
Bahan:
2 Buah Drum Air

PENGOLAHAN AIR GAMBUT (pH 2-5)

Ada 2 tahap pengolahan:
1.    Koagulasi, Flokulasi, Absorbsi dan Sedimentasi
2.    Penyaringan/Filtrasi


PENGOLAHAN AIR KOTOR DENGAN SARINGAN PASIR (AERASI DAN FILTRASI)

Tujuan:
Menurunkan    Fe (besi)
    Mn (mangan)
    AL (alumunium)
Bahan:    Pasir
    Kerikil
    Sirtu



PENGOLAHAN AIR BERTINGKAT

Bahan:    Pasir
    Kerikil
    Ijuk
    Arang Karbon Aktif
    Drum Air 2 Buah



PENGOLAHAN AIR DENGAN PENYULINGAN

Tujuan
1.    Memisahkan racun bahan kimia (insektisida & limbah industri)
2.    Memisahkan unsur radioaktif (Ra dan Plutonium)
3.    Memisahkan mineral tidak diperlukan (Mercuri, arsenik dan timah hitam)
4.    Membunuh organisme merugikan (bakteri, virus dan parasit)
Bahan
1.    Tangki pemanas listrik
2.    Kumparan kondensor
3.    Penyaring karbon aktif
4.    Wadah penampung air
Cara Kerja Alat
1.    Air ledeng dimasukkan dalam tangki pemanas
2.    Pada titik didih normal 100۫ C bakteri dan virus mati
3.    Air mendidih berubah jadi uap, menyisakan zat padat yang tidak larut, logam atau lainnya dalam tangki
4.    Uap menjadi tetesan air suling murni
5.    melewati saringan karbon aktif untuk menghilangkan bau, warna dan rasa
6.    Ditampung dalam wadah plastik
7.    Langsung diminum tanpa direbus


Keterangan:
1.    Penutup
a)    Kumparan kondensor
b)    Kipas angin
c)    Penguapan
d)    Karbon aktif diletakkan pada ujung penetes
2.    Tangki pemanas
a)    Lempengan pemanas
b)    Tombol reset
c)    Kabel penutup
3.    Wadah Plastik penampung air suling
a)    Tutup berlobang sebesar ujung penetes dipakai pada saat alat bekerja
b)    Tutup bulat rapat dipakai sewaktu menyimpan air

PENGOLAHAN AIR SULING YANG  MENGANDUNG BAKTERI E.COLY

Bahan:
1.    Pompa air
2.    Bak penampung/pengendapan awal
3.    Bak pengolahan/penyaringan
4.    Saringan pasir dan kerikil
5.    Desinfektan kaporit


PENGOLAHAN AIR KOTOR SUMUR DI KEC. TEMON KULON PROGO

Bahan:
1.    Pasir
2.    Pipa Pralon



MEMBUAT INSTALASI PENJERNIHAN AIR SKALA RUMAH TANGGA
Sumber: Widarto, 1996

Bahan:
1.    Pasir, Kerikil, Ijuk, Arang Karbon Aktif
2.    Kaporit 0,01%, Tawas 0,10% dan Batu Kapur 0,10%
3.    Drum air penampung
4.    Drum air penyaringan/pengolahan